Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
yang lahir pada tanggal 25 November 1945, dengan keuletan, kekompakan,
kejuangan dan perjuangannya serta anggota sebanyak 1,5 juta orang telah
membuktikan dan menempatkan PGRI sebagai organisasi guru dan tenaga
kependidikan lainnya yang terbesar di Indonesia, dan tetap eksis hingga
sekarang. Di samping itu, PGRI juga merupakan bagian dari organisasi
guru dunia terbesar dengan 25 juta anggota. Hal tersebut karena PGRI
merupakan wadah bagi guru yang telah membuktikan perannya secara
dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan.
Melalui Kongres XVIII tahun 1998 di
Bandung dan melalui Kongres XIX tahun 2003 di Semarang PGRI menegaskan
kembali ke jatidiri sejak kelahirannya, sebagai organisasi perjuangan
dan organisasi profesi serta organisasi ketenagakerjaan yang bersifat
unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis. PGRI Provinsi
Jawa Tengah dengan 248.250 anggota, dalam derap langkahnya sebagaimana
amanat konferda, memiliki program kerja yang sesuai dengan jatidirinya
dan dilaksanakan secara terpadu.
PGRI Jawa Tengah dengan 35 PGRI
Kabupaten/Kota, 618 Pengurus Cabang, dan 225.446 anggota dikenal solid
dan paling baik dan kuat dari seluruh PGRI se-Indonesia
PGRI Jawa Tengah memiliki Anak Lembaga
seperti Pengurus Daerah Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI
Jawa Tengah yang mengelola lembaga pendidikan terdiri dari 344 TK dengan
(13.354) siswa, 1 SD (79 siswa), 154 SMP (39.043 siswa), 39 SMA
(17.841) siswa), dan 30 SMK (11.179 siswa).
Di samping itu ada YPLP PT PGRI
Semarang yang mengelola IKIP PGRI Semarang dengan 4 fakultas yaitu FIP,
FPBS, FPMIPA, serta FPIPS dan 9 prodi yaitu Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, PGTK, PPKN, Matematika, Biologi, Fisika, Pendidikan Bahasa
dan Satra Indonesia, Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, Pendidikan
dan Sastra Bahasa Jawa. Semua prodi telah terakreditasi A dan B. Jumlah
Mahasiswa pada tahun akademik 2007/2008 sebanyak 11.196 orang. IKIP PGRI
Semarang ditunjuk sebagai penyelenggara sertifikasi guru dan Rektor
IKIP PGRI Semarang ditugasi sebagai anggota Konsorsium Sertifikasi Guru
PPTN/PTS. Keberadaan IKIP PGRI Semarang yang perkembangannya cukup baik
tidak saja membanggakan tetapi juga sangat membantu anggota PGRI dalam
peningkatan kualifikasi akademik.
Untuk melindungi para guru PGRI Jawa
Tengah juga memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI
Cabang Jawa Tengah yang terus berkembang dan semakin dirasakan
kehadirannya di kalangan anggota. Untuk tahun 2007 LKBH PGRI Cabang Jawa
Tengah menangani 17 kasus litigasi dan 8 kasus nonlitigasi, serta
memberikan konsultasi hukum terhadap 63 klien. Saat ini di setiap
kabupaten/kota telah terbentuk LKBH PGRI Perwakilan, sekalipun kualitas
kinerja masih perlu ditingkatkan.
Untuk menunjang berbagai kegiatan organisasi PGRI Jawa Tengah juga memiliki beberapa badan khusus seperti:
a) Yayasan Dana Setiakawan Pensiun PGRI
Jawa Tengah pada bulan Juni 2007 telah menyesuaikan dengan UU no. 16
Tahun 2001, dengan penyesuaian menjadi Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa
Tengah yang manfaat utamanya adalah memberikan santunan kepada
anggota/guru yang pensiun, dan uang duka kepada anggota/guru yang
meninggal. Sejak tahun 1987 sampai bulan Desember 2007 telah memberikan
sumbangan untuk 95.911 orang yang purnatugas dengan nominal Rp.
115.551.533.506,25
b) Forum Komunikasi Pengembangan
Profesi Guru (FKPPG) PGRI Jawa Tengah terus menerus melakukan aktivitas
di masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan kondisi sumber daya
manusia, sarana prasarana, maupun anggaran yang dapat diusahakan oleh
kabupaten/kota melalui hubungan kerjasama yang baik dengan pemerintah
daerah setempat dan pihak lain yang memungkinkan.
c) Badan Penerbitan PGRI Jawa Tengah.
Badan khusus ini sejak Februari 2000 menerbitkan majalah Derap Guru Jateng
yang terbit setiap bulan. Sampai sekarang telah menerbitkan 118 edisi.
Majalah ini melayani pelanggan sebanyak 19.837 eksemplar.